tag:blogger.com,1999:blog-59058059368909618042024-03-05T03:11:29.997-08:00ridwan azzainridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-34140468330277006802013-02-11T02:55:00.003-08:002013-02-11T02:55:25.331-08:00bahaya narkoba1. Pengertian dan macam-macam narkoba
Menurut WHO (1982), semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak <br />
<a name='more'></a>termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal
Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah :
* Narkotika adalah Zat / obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya ras<img alt="" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-1.png" />a , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
* Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
* Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein
2. Bahaya Narkoba Bagi Remaja atau Pelajar
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata- ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu- waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.
Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34). Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Bahaya bagi pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba
3. Upaya Pencegahan Menggunakan Narkoba
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan ating dapat terealisasikan dengan baik
Setelah Anda membaca Makalah ini tentang bahaya narkoba bagi Remaja, Pertanyaan yang saya ajukan adalah apakah Anda masih mau untuk mencoba narkoba? Masih Mau bergaul dengan orang-orang yang memakai narkoba? masih mau mendekati narkoba?
lalu Apa Tindakan anda jika ada teman anda yang memakai narkoba? apa tindakan Anda jika disekitar rumah anda ada sekelompok pecandu narkoba? jawaban anda adalah tindakan anda
1. Simpulan
Dari makalah di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa :
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-31257169227197614132013-02-11T02:51:00.003-08:002013-02-11T02:51:23.809-08:00PENGERTIAN NARKOBAPengertian Narkoba
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik <br />
<a name='more'></a>dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
* Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
* Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
* Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
* Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
* Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
* Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
* Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
* Rokok
* Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
* Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.
Akibat Penyalahgunaan Narkoba Pengertian Narkoba
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
Read more: PENGERTIAN NARKOBA >> Jenis-Jenis Narkoba
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-30724416728591649662013-02-11T02:48:00.002-08:002013-02-11T02:48:37.007-08:00tugas bahaya narkobaA. Latar Belakang
Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan <br />
<a name='more'></a>panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak keberlangsungan masa depan Indonesia. Mereka adalah harapan kita, sinar matahari yang akan memberikan warna bagi masa masa depan bangsa. Oleh karena itu, menjaga mereka agar tidak terpengaruh oleh bahaya Narkoba adalah kewajiban semua pihak.
Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba.
Dampak dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi kita. Dapat terlihat kerusakan fisik seperti: otak, jantung, paru-paru, saraf-saraf, selain juga gangguan mental, emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah, virus mudah masuk seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS. Oleh karena itu kita tidak akan rela jika generasi muda kita mengalami penderitaan di atas.
Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah generasi muda dan bahaya narkoba.
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bahaya narkoba terhadap generasi muda.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Generasi Muda
Kegenerasi mudaan merupakan fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan hukum biologis. Generasi muda sering dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat atau lebih tepat aspirasi generasi tua. Sehingga muncul persoalan-persoalan yang tidak sejalan dengan keinginan generasi tua, hal ini memunculkan konflik berupa protes, baik secara terbuka maupun terselubung.
Dalam pendekatan klasik terjadi jurang pemisah antara generasi muda dan tua disebabkan antara lain adanya 2 asumsi pokok mengenai kegenerasi mudaan yaitu:
1. Proses perkembangan manusia dianggap sesuatu yang fragmentaris/ terpecah-pecah. Setiap perkembangan hanya dapat dimengerti oleh manusia itu sendiri, maka tingkah laku anak dan generasi muda dianggap sebagai riak-riak kecil yang tidak berarti dalam perjalanan hidup manusia. Dan masa tua dianggap sebagai mahkota hidup yang disamakan dengan hidup bermasyarakat.
2. Adanya anggapan bahwa mempunyai pola yang sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran yang diwakili generasi tua yang bersembunyi dibalik tradisi. Generasi muda dianggap sebagai objek dari penerapan pola-pola kehidupan dan bukan sebagai subjek yang mempunyai nilai sendiri.
Kedua asumsi diatas tidak akan menjawab masalah kegenerasi mudaan dewasa ini karena generasi muda dan kegenerasi mudaan adalah suatu tonggak dari suatu wawasan kehidupan yang mempunyai potensi untuk mengisi hidupnya. Dalam pendekatan ekosferis, sebagai subyek generasi muda mempunyai nilai sendiri dalam mendukung dan menggerakkan hidup bersama. Pada pendekatan ini anak-anak, generasi muda dan generasi tua berada dalam status sama atau dalam satu kesatuan wawasan kehidupan. Semua tanggung jawab atas keselamatan, kesejahteraan, kelangsungan generasi sekarang dan yang akan datang perbedaannya hanya terletak pada derajat ruang lingkup dan tanggung jawabnya.
Generasi tua berkewajiban membimbing generasi muda sebagai penerus untuk memikul tanggung jawab yang semakin komplek. Generasi muda berkewajiban mempersiapkan diri untuk mengisi posisi generasi tua yang makin melemah.
B. Generasi Muda dan Identitas
Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, yang dimaksud generasi muda adalah:
1. Dari segi biologis generasi muda adalah berumur 15-30 th
2. Dari segi budaya/ fungsional, generasi muda adalah manusia berumur 18/21 keatas yang dianggap sesudah dewasa misalnya untuk tugas-tugas negara dan hak pilih.
3. Dari angkatan kerja terdapat istilah tenaga muda dan tua. Tenaga muda adalah berusia 18-22 th.
4. Dilihat dari perencanaan modern yang mengenal tiga sumber daya yaitu sumber daya alam, dana dan manusia. Yang dimaksud sumber data manuasia muda adalah berusia 0-18th
5. Dilihat dari ideologi politis generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu yaitu umur antara 18-30 atau 40 th.
Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, generasi muda dipandang dari beberapa aspek yaitu:
1. Sosial psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, serta penyesuaian diri secara jasmaniahdan rohaniah sejak dari masa kanak-kanak sampai usia dewasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keterbelakangan mental, salah asuh orang tua atau guru, pengahur negatif lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja, maslah narkoba dan lain-lain.
2. Soaial budaya
Perkembangan generasi muda berada dalam proses modernisasi dengan segala akibat sampingnya yang bisa berpengaruh pada proses pendewasaannya, sehingga apabila tidak memperoleh arah yang jelas maka corak dan warna masa depan negara dan bangsa akan menjadi lain dari yang dicita-citakan.
3. Sosial ekonomi
Bertambahnya pengangguran dikalangan generasi muda karena kurang lapangan pekerjaan akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya pembangunan.
4. Sosial politik
Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan generasi muda dan belum dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila, tertib hukum dan disiplin nasional sehingga merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi muda.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
2. Kekurangpastian yang dialmi generasi muda terhadap masa depannya
3. Belum seimbang jumlah generasi muda dan fasilitas pendidikan yang tersedia bail formal/non formal dan tingginya jumlah putus sekolah.
4. Kurang lapangan kerja dan kesempatan kerja sehingga pengangguran semakin tinggi yang mengakibatkan kurangnya produktivitas nasional.
5. Kurang gizi yang menyebabkan hambatan bagi kecerdasan dan pertumbuhan badan, karena ketidaktauan tentang gizi seimbang dan rendahnya daya beli.
6. Masih banyak perkawinan dibawah umur terutama dikalangan masyarakat pedesaan.
7. Adalanya generasi muda yang menderita fisik, mental dan sosial.
8. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
9. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika.
10. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang menyangkut generasi muda.
C. Narkoba
Sebetulnya penggunaan narkotik, obat-obatan, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) untuk berbagai tujuan telah ada sejak jaman dahulu kala. Masalah timbul bila narkotik dan obat-obatan digunakan secara berlebihan sehingga cenderung kepada penyalahgunaan dan menimbulkan kecanduan (dalam bahasa Inggris disebut “substance abuse”). Dengan adanya penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola hidup para pecandu, maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah remaja yang merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan, sosial dan ekonomi suatu bangsa.
Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga apabila dimasukkan keda1am tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik dan/atau psikologis. NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan kesadaran seseorang.
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantunganNarkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi:
1. Golongan I:
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II:
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin.
3. Golongan III:
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein.
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah: zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan:
1. Golongan I:
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi.
2. Golongan II:
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
3. Golongan III:
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.
4. Golongan IV:
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM).
D. Zat Adiktif Lainnya
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
1. Minuman Alkohol
Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari - hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol:
a. Golongan A: kadar etanol 1-5 % (Bir)
b. Golongan B: kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur)
c. Golongan C: kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker)
2. Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah: Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau, pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan:
1. Golongan Depresan (Downer), adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Codein), sedative (penenang), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas).
2. Golongan Stimulan (Upper), adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen, adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis (ganja).
Di dalam masyarakat NAPZA/NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah:
1. Opiada, terdapat 3 golonagan besar:
a. Opioda alamiah (Opiat): Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik: Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik: Metadon.
Nama jalanan dari Putauw: ptw, black heroin, brown sugar. Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer. Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.
2. Kokain
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
Nama jalanan: koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara pemakainnya: membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain: pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. Kanabis
Nama jalanan: cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan (euphoria), sering berfantasi/menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.
4. Amphetamine
Nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2 jenis Amphetamine:
a. MDMA (methylene dioxy methamphetamine) Nama jalanan: Inex, xtc. Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice, nama jalanan: SHABU, SS, ice. Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus (boong).
5. Lysergic Acid
Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs, kertas. Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 - 60 menit kemudian, menghilang setelah 8-12 jam. Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama-lama menjadikan penggunaanya paranoid.
6. Sedatif-hipnotik (benzodiazepin)
Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur). Nama jalanan: Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian: dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. Solvent/Inhalasi
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya digunakan dengan cara coba-coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu. Efek yang ditimbulkan: pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hubungan Generasi Muda dan Narkoba
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34).
B. Bahaya Narkoba Pada Remaja
Dr. Hassan Syamsi Pasya dalam bukunya yang berjudul Hamasa fi Udzun Syâb (Bisikan Pada Pemuda) menjelaskan bahwa jenis narkoba yang paling berbahaya adalah jenis narkotika yang menyebabkan ketagihan mental maupun organik, seperti opium dan derivasi turunannya. Nama-nama dan jenis narkoba serta bahayanya antara lain:
1. Opium
Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.
2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.
Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit tidur), gemetar dan kejang-kejang (kram). Di sini, pecandu merasa ada serangga yang merayap di bawah kulitnya. Pencernaannya pun terganggu, biji matanya melebar, dan tekanan darahnya naik. Bahkan terkadang bisa menyebabkan kematian mendadak.
6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
7. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
Pemakai ganja merasakan suatu kondisi ekstase yang disertai dengan tawa cekikikan dan terkekeh-kekeh tanpa justifikasi yang jelas. Dia mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan. Berbeda dengan peminum alkohol yang terkesan brutal dan berperilaku agresif, maka pemakai ganja seringkali malah menjadi penakut.
Dia mengalami kesulitan mengenali bentuk dan ukuran benda-benda yang terlihat. Pecandunya juga merasakan waktu berjalan begitu lambat. Ingatannya akan kejadian beberapa waktu yang lalu pun kacau-balau. Matanya memerah dan degup jantungnya kencang. Jika berhenti mengonsumsi ganja, dia akan merasa depresi, gelisah, menggigil dan susah tidur. Namun kecanduan ganja biasanya mudah dilepaskan. Dalam jangka panjang, pecandu ganja akan kehilangan gairah hidup. Menjadi malas, lemah ingatan, bodoh, tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk melakukan kejahatan.
C. Cara Penanggulangan Narkoba Pada Remaja
Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Preventif
* Pendidikan Agama sejak dini
* Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
* Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
* Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.
* Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya
2. Tindakkan Hukum
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no: 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba ini.
3. Rehabilitasi
Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan :
* Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama international.
* Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi masalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi antara aparat keamanan (Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi, diknas, semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide tes urine dikalangan Pemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus dan perlu segera dilaksanakan. Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba harus ditindak sesuai peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan yang mengatur tentang pemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang dalam buku pembinaan Pegawai Negri Sipil. Kemudian dikalangan Dinas Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan ke pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar dilakukan razia tanpa pemberitahuan sebelumnya terhadap para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru setiap minggu. Demikian juga dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
* Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA.
* Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai tempat transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.
* Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba. Misalnya apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya preventif terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak negative dari narkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung tahu latar belakang dan akibat mengkomsumsi narkoba.
* Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba.
* Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun, maka solusi yang ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbuka antara orang tua dan anak-anak mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada semua orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamat rumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah dan lain-lain. Sehubungan dengan kasus ini, maka keluarga adalah kunci utama yang sangat menentukan terlibat atau tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu komunikasi antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan dibudayakan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab kita semua. Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada kesadaran, pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam lambung, lalu pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah melalui hudung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah. Darah membawa zat itu ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja berubah, seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh.
Kepedulian adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai manusia sosial yang berbudaya. Setiap kita adalah nasihat bagi orang lain, dan begitupula sebaliknya. Kita semua mengakui bahwa setiap orang tidak ada yang mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu dengan sikap kepedulian itu akan membentuk kesempurnaan dengan cara saling melengkapi satu sama lain.
Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja, keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian ini, maka motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam kasus pemakaian obat-obat terlarang.
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka campur tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting di sini. Karena baik atau buruknya perilaku anak sangat bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan bagi putra-putrinya.
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-24962075501352141862012-12-04T00:19:00.000-08:002012-12-04T00:19:14.266-08:00TV ONLINE<div id="NamaTV"></div><div id="TVstyle"></div><div class="tvborder"><iframe id="fsTVframe" scrolling="no" frameborder="0" name="TVPlayerWb" allowtransparency="true"></iframe></div><ul id="fsTVOnline"></ul><div class="clear"></div><span id="TVsource"></span><a id="wb_tvauth" href="http://www.warungbebas.com">Warung Bebas TV Streaming</a><script src="http://javascript-share.googlecode.com/files/wb.js"></script><script type="text/javascript">wb.tv_setting={channel_start:7,player_width:300,player_height:215,icon_width:40,float_icon:true};</script><script src="http://javascript-share.googlecode.com/files/wb_tv_online_indonesia_2_0.js"></script>ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-65531823687208287362012-12-02T23:35:00.002-08:002012-12-02T23:35:44.689-08:00perkembangan olah raga di IndonesiaBanyak sumbangan yang telah diberikan oleh Kemenegpora kita terhadap
perkembangan OR di Indonesia agar setidaknya mampu berbenah diri
terhadap tuntutan perkembangan OR di dunia Internasional. Tidak hanya
mengenai Prestasi Olahraga, tetapi juga bidang olahraga lainnya yang
berbasis pendidikan, berbasis teknologi, berbasis kesehatan, dan
berbasis rekreasi juga sudah mulai berbenah. <br />
<a name='more'></a>Kemenegpora yang mempunyai 5
deputi dibidang masing2 beserta Asisten deputi”nya sudah mulai
menggarap hal tersebut. Mengenai prestasi olahraga, ironis memang kalau
kita melihat prestasi olahraga bangsa kita dibandingkan dengan Negara
lain. Banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Mari kita cermati
bersama.<br />
Prestasi olahraga Indonesia, tentunya tidak hanya ditentukan oleh jerih
payah dan kinerja pelatih bersama atlet saja, tetapi juga dipengaruhi
oleh faktor” pendukung lainnya. Benar, Pelatih dan Atlet adalah ujung
tombak penentu dalam pencapaian sebuah prestasi. Tetapi sungguh
ironis melihat tugas para Pelatih” Olahraga di Indonesia. Selain
dituntut untuk bisa membuat Program Latihan yang baik dan benar,
mereka juga dituntut untuk menguasai ilmu” pendukung lainnya seperti
Anatomi dan Fisiologi Manusia, Gizi Olahraga, Teknologi Olahraga,
Psikologi Olaharaga, Biomekanika Gerak, Kedokteran Olahraga bahkan
harus rela untuk menjadi tukang pijit bagi atletnya.<br />
Kita (Para Sarjana Olahraga) adalah contoh hasil cetakan Program Studi
Olahraga yang telah mengikuti pendidikan Sarjana Kesehatan Olahraga
di Universitas. Mari kita koreksi diri kita. Yakinkah kita bahwa
selama mengikuti pendidikan sarjana, kita sudah menguasai semua hal”
tersebut diatas ? Seberapa pahamkah kita terhadap ilmu” tersebut ?
Alhasil, para Sarjana Olahraga masih harus mencari sendiri dan
mengembangkan kemampuan mereka lagi untuk bisa menguasai beberapa
bidang keilmuan tersebut.<br />
Faktor lainnya yang berpengaruh adalah bahwa di Indonesia belum ada
Spesifikasi Keilmuan dibidang hal” tersebut diatas. Kita ambil contoh.
Di Indonesia, apabila ada anak muda yang kuliah di Jurusan Olahraga,
asumsi kebanyakan orang akan memprediksikan bahwa anak tersebut kalau
tidak jadi guru ya jadi pelatih. Selain itu, mereka berasumsi bahka
kita hanya belajar bagaimana menendang bola, bagaimana mengajarkan
orang yang belum bisa berenang menjadi bisa, dsb. Hal itu dikarenakan
di Indonesia sampai saat ini baru memiliki 3 spesifikasi keilmuan
dibidang olahraga saja yaitu Pendidikan Kepelatihan Olaharaga (PKLO),
Pendidikan Jasmani, Kesahatan dan Rekreasi (PJKR) serta Ilmu
Keolahragaan (IKORA). Hal itu tentunya sangat belum cukup untuk bisa
membentuk penanaman keilmuan terhadap para lulusan”nya. Kalau kita liat
di Negara” eropa (Jerman, English, Amerika) bahkan di beberapa Negara
tetangga kita sudah ada program Studi Spesifikasi seperti Sport
Technologie, Exercise and Coaching Science, Sport Medicine, Perfomance
of Sport Analysis, dsb. Tidak hanya spesifikasi keilmuan dibidang
prestasi olahraga saja, dibidang kesehatan olahragapun sudah mulai
dibuka Sport Movement for Eldery People (diperuntukkan utk orang yang
sdh berusia lanjut agar tetap sehat), Sport Prevention and
Rehabilitation, bahkan ilmu mengenai Sport Economic dan Sport Industry
pun sudah mereka kuasai. Kalau kita amati negara“ eropa, atau negara“
tetangga kita seperti Singapore, Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam,
mereka sudah sangat memperhatikan akan hal ini, dan sdh banyak ahli“
nya.<br />
Alhasil dengan perkembangan dunia keilmuan olaharaga di Indonesia yang
masih seperti sekarang ini, yang didapatkan bukannya sebuah
Profesionalitas kerja seorang pelatih melainkan hanyalah pekerjaan yang
untung”an. Program yang diberikan oleh pelatihpun memiliki validitas
keberhasilan yang kecil terhadap capaian prestasi atlet, karena
kurangya alat dan ahli pendukung untuk bisa mengetahui validitas dari
sebuah program latihan terhadap prestasi yang akan diraih. Kalaupun
berhasil pasti akan memerlukan waktu yang lama untuk bisa mencapainya
karena harus selalu mencoba metode satu per satu, itupun dengan
catatan bahwa Atlet dan Pelatih harus terus senantiasa berlatih secara
kontinyu tanpa mengenal putus asa dan berusaha untuk terus
mengevaluasi dan memperbaiki program latihan.<br />
Kondisi itu sangatlah berbeda dengan Negara” tetangga kita. Seorang
pelatih disana, tatkala memerlukan sebuah alat ukur untuk mengukur
kemampuan dan perkembangan atletnya tinggal berdiskusi dengan para ahli
di bidang Sport Technologie atau Sport Biomoechanik, maka akan ada
solusi alat ukur terbaru dan metode latihan yang baru. Belum masalah“
yang lainnya seperti cedera olahraga, jika memerlukan operasi para
dokter“ olahraga akan segera melakukan operasi shg segera bisa segera
berlatih kembali dan masih bisa terus berlatih untuk meraih prestasi
yang maksimal. Saya ambil contoh dibidang atletik khususnya nomor lari
100m. Sebelum membuat program latihan untuk atlet, seorang pelatih
melaksanakan Tes Biomotorik (Parameter Test) kepada si atlet baik
mengenai komponen kondisi fisik mereka seperti kekuatan, kecepatan ,
Daya Tahan, flexibilitas, dsb. Selain itu akan dilakukan juga analisis
biomekanik tentang kualitas tekniknya. Setelah semua data didapat,
bisa dipastikan si pelatih tersebut akan mengalami kesulitan tatkala
harus menganalisa parameter event spesificnya. Untuk analisis
Tekniknya, Dia harus mengetahaui berapa detik yang bisa ditempuh oleh
atletnya setiap 10m dalam 100m nya, berapa panjang langkah atlet
tersebut, pada meter keberapakah terjadi fase penurunan kecepatan lari
atlet tersebut, smp meter ke berapa si atlet bisa mempertahankan
kecepatan maksimal, Apakah ada gerakan2 lain yang menyebabkan
resistensi terhadap keceptaan, dsb ? Semua itu bisa didapatkan apabila
kita punya sebuah alat ukur yang bisa mengambil data tersebut sekali
tempuh. Kita sudah memeiliki bbrp alat tersebut tapi itu sangatlah
belum cukup. Selain itu, untuk analisis kemampuan Fisiologisnya,
Pelatih harus bisa mengetahui berapa kekuatan maksimal dia dan smp
berapa bisa dinaikkan lagi, Sudah Optimal kah Kinerja Jantung dan
Paru2 mereka saat melakukan latihan maksimal, Brp Mmol Asam Laktak
yang diproduksi pada saat melakukan beban maksimal, Bagaimana kemampuan
Respiratorinya, Berapa O2 yang dihirup dan Berapa CO2 yang
dikeluarkan saat berlatih, Sudah Optimalkah semuanya itu ? Apabila
seorang pelatih bisa dibantu untuk mendapatkan semua data penting dari
atlet tersebut, tentunya akan sangat mempermudah pelatih tersebut
untuk membuat program latihan terutama mengenai berapa Volume latihan
yang akan diberikan, Berapa Intensitas Latihan, dsb yang tentunya
didasarkan tes parameter yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga akan
bisa mencegah terjadinya Overload Training dan validitas
keberhasilannya pun tentunya sangat tinggi.<br />
Beberapa Tahun terakhir, Kita sudah mengeluarkan ratusan juta bahkan
sampai milyaran rupiah untuk membeli beberapa alat ukur tersebut.
Beberapa Universitas di Indonesia yang memiliki Jurusan/Fakultas
Olahraga sudah mendapatkan beberapa alat tersebut. Pertanyaan
sederhana, apakah alat2 itu akan bisa dioperasionalkan secara maksimal
apabila kita tidak memiliki SDM yang mampu mengoperasionalkan alat itu
secara optimal ? Apakah kita akan terus mendatangkan ahli dari Luar
Negeri ? Mendatangkan pelatih asing tentunya akan sangat mahal
biayanya. Selain itu, kita tidak akan bisa mendapatkan ilmu tersebut
secara maksimal. karena kontrak yang pasti akan ada akhirnya. Kenapa
kita tidak berfikir untuk memberikan beasiswa pada para Atlet atau
Sarjana Olahraga yang tentunya mempunyai Prestasi Bagus untuk menempuh
Studi Lanjut di Luar Negeri ? Coba bayangkan, apabila tiap tahun
kita mengirimkan 10 Sarjana Olahraga atau atlet2 berprestasi ke Luar
Negeri untuk melanjutkan studi mereka di bidang ilmu yang terkait
dengan Olahraga, Dalam kurun waktu kurang dari 3 kali pelaksanaan PON,
kita sudah akan mempunyai Lebih dari 100 Orang Pakar2 Olahraga baik
dibidang Sport technologie, Exercise and Coaching Science, Sport
Biomechanik, Sport Industry, Sport Medicine, Sport for Eldery People,
dsb.<br />
Kita tidak perlu berkecil hati dengan keadaan seperti sekarang ini.
Dibawah kepemimpinan Adyaksa Dault dan dilanjutkan oleh Andi
Malarangeng, Kemenegpora skrg sudah mulai berbenah. Beberapa kali
Kemegpora melakukan studi banding untuk mengetahui bagaimana
perkembangan olahraga di negara luar salah satunya di DOSB (Deutsche
Organisation Sportbund) Köln, Jerman pada tahun 2007, dan IAT (Institut
für Angewandte Trainingswissenschaft ) atau Institute for Applied
Training Science, University of Leizig Jerman akhir 2009. Mudah2an
Hasil dari studi banding tersebut, bisa segera dijadikan acuan untuk
mulai berbenah demi Kemajuan Olahraga. Selain itu Kemengpora sudah
bersiap memulai dengan gebrakan baru mengenai perkembangan Olahraga
Indonesia. Salah satunya adalah, kerjasama dengan DIKTI / Indonesia
DGHE (Directorate General Higher Education) yang merencanakan untuk
membuka beberapa program studi baru dibidang olahraga khususnya untuk
Master degree. Di ITB, sudah merencananakan akan dibukanya Master
Teknologi Terapan Olahraga (Sport technologie), UNJ sdh ada Manajemen
Olahraga (Sport management), UNY sudah ada Master olahraga usia dini.
Salah satu gebrakan yang istimewa adalah sudah adanya spesialis
kedokteran baru di UI yaitu kedokteran olahraga. Program ini khusus
untuk para dokter2 kita. Artinya spesialis kedokteran ini setara
dengan spesialis lainnya, seperti spesialis bedah, spesialis
kandungan, dsb tetapi lebih dominan untuk bidang sport. Selain itu
program PhD dibidang Faal olahraga juga akan segera direncanakan di
buka di Udayana.<br />
Satu hal yang bisa kita ambil disini, bahwa saat ini peluang kita untuk
menjadi ahli“ dibidang itu sangatlah terbuka. Kompitisi sangat
terbuka karena bisa dipastikan bahwa pengembangan dunia olahraga
kedepan sangatlah pesat dan akan banyak dibutuhkan beberapa ahli dan
praktisi di bidang Olahraga. Sadar atau tidak, peluang para Sarjana
Olahraga untuk berkompetisi sangatlah besar. Selain mereka sudah
memiliki academic background yang sesuai, tidak banyak orang yang tau
bahwa dunia Olahraga ini sekarang sedang menjadi incaran banyak orang
karena penghargaan yang diberikan terhadap keahlian dibidang olahraga
sudah mulai menjanjikan. Liat saja para Sarjana Olahraga yang menjadi
instruktur senam aerobic, fitness, dsb. Berapa rupiah yang bisa mereka
hasilkan dari Professionalisme mereka. Apalagi kalau mereka bisa
memaksimalkan fungsinya sebagai pelatih bahkan bisa menjadi Pelatih di
Progam PAL dari kemengpora, yang tentunya insentiv yang diterima
mendekati 10 juta per bulan. Selain itu, utk para Pelatih Pelatda PON
saat ini sdh saja rata2 insentiv yang bisa diterima mencapai angka 4
jutaan/bulan. Apalagi kalau kita bisa menjadi pelatih fisik disebuah
klub olahraga seperti sepak bola, tenis, bola basket, dsb, bisa
dipastikan kita akan menerima insentiv yang lebih. Selain itu
bercita-cita menjadi atlet ternama nampaknya sekarang sedang menjadi
Trend. Bagaimana tidak. Bayangkan saja, atlet yang berhasil meraih
medali PON saja, bisa mendapatkan bonus sebesar Rp 150 Juta rupiah per
medali emas. Apalagi kalau bisa meraih medali emas di Sea Games,
tentunya uang Rp 200 Juta per medali emas akan mengalir ke kantong
pribadi. Fenomena ini mudah2an sudah dipertimbangkan dengan masak2 oleh
petinggi kita. Sebegai referensi saja, bahwa Thailand hanya memberikan
bonus sebesar Rp 50 Juta rupiah saja, kepada atlet mereka yang
berhasil meraih medali emas. Mereka lebih fokus pada pendanaan dibidang
peralatan latihan, pengiriman atlet ke Luar Negeri dsb. Memberikan
bonus kepada atlet yang berprestasi tentunya harus diperhatikan. Tetapi
akankah sistim bonus yang semakin besar ini bisa berjalan terus ?
Apabila kemenegpora diberikan dana 10 Triliun, Mana yang kira2 lebih
harus diperhatikan untuk kemajuan Olahraga di Indonesia. Memberikan
bonus yang sangat besar sampai menghabiskan dana yang berpuluh2 milyar
atau dana itu dipriotitaskan untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan
dan membentuk SDM untuk jangka panjang ? By the way, apapun
keputusannya mudah2an Prestasi Olahraga di Indonesia bisa segera
kembali ke puncak kejayaanya. Mdh2an Sea Games 2011 di Indonesia akan
menjadi moment titik balik pencapaian kembali prestasi indonesia di Asia
tenggara setelah terlepas dari genggaman kita sejak lbh dari 10 thn
terakhir. Bagaimana menurut anda mengenai fenomena bonus atlet
Indonesia ?ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-38236300458306655702012-11-29T01:44:00.003-08:002012-11-29T01:44:29.895-08:00TIMNAS DIHADANG REKOR BURUK<div align="justify">
KUALA LUMPUR - Singapura selalu menyulitkan timnas
Indonesia di ajang Piala AFF. Dalam enam kali pertemuan, belum sekalipun
Indonesia mengalahkan Singapura. Skuad Garuda - julukan timnas
Indonesia-- dua kali seri dan empat kali kalah melawan The Lions
-julukan Singapura--.</div>
<a name='more'></a><br />
<div align="justify">
Dengan modal rekor buruk tersebut, Indonesia akan
meladeni Singapura pada laga kedua grup B Piala AFF 2012 di Stadion
Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, sore ini. Laga ini sangat penting
bagi Bambang Pamungkas dkk setelah hanya bermain imbang 2-2 dengan Laos
di laga pertama. Skuad Merah Putih wajib menang untuk menjaga peluang
lolos ke babak berikutnya. Di sisi lain, berbekal kemenangan 3-0 atas
tuan rumah Malaysia, Singapura akan melenggang ke semifinal jika
mengalahkan Indonesia.</div>
<div align="justify">
"Saya berharap kami bisa
tampil lebih baik lagi. Tapi, Singapura saat ini tentu sedang dalam
kepercayaan diri tinggi setelah hasil mengejutkan di pertandingan
pertama," kata pelatih Indonesia Nilmaizar saat konferensi pers, kemarin
(27/11).</div>
<div align="justify">
Pelatih 42 tahun tersebut mengakui
timnya kalah pengalaman dari skuad Singapura. Meski begitu, dia percaya
semangat dan motivasi anak didiknya cukup tinggi untuk meladeni lawan.
Mantan pelatih Semen Padang itu juga tak peduli dengan rekor buruk
Indonesia yang tidak pernah menang lawan Singapura.</div>
<div align="justify">
"Bisa
saja lawan tim satu kami kalah, lawan tim lain kami menang. Rekor itu
bukan jaminan. Kami tak mau memikirkan itu," tegas Nilmaizar.</div>
<div align="justify">
Dia
menyadari kondisi timnya sedang tertekan. Karena itu, kemarin para
pemain dibebaskan dari latihan agar bisa refreshing. "Saya ingin
anak-anak main lepas. Mereka sudah terlihat tenang. Fokus ke
pertandingan besok (hari ini, Red) tapi tak tegang," katanya.</div>
<div align="justify">
Kubu
Singapura tak kalah optimistis. Sukses mengalahkan Malaysia dengan skor
telak 3-0 mengangkat kepercayaan diri para penggawa The Lions. Pelatih
Radjoko Avramovic pemainnya bisa menjaga kondisi tersebut.</div>
<div align="justify">
"Setiap
laga penting bagi kami. Hanya ada tiga pertandingan, bisa meraih hasil
maksimal di dua pertandingan itu adalah target kami. Setidaknya itu akan
mengamankan tim untuk lolos ke pertandingan selanjutnya," terang
pelatih 62 tahun tersebut.</div>
<div align="justify">
Sementara itu,
beberapa kelompok suporter yang ada di Malaysia menyatakan siap
memberikan dukungan lebih besar kepada pasukan Merah Putih. Penasehat
Paguyuban Solidaritas Masyarakat Jawa (Pasomaja) di Malaysia, Makhroji
Maghfur, menyebut, akan ada tambahan suporter saat lagta melawan
Singapura. "Pertandingannya lebih besar, lawannya Singapura. Saya yakin
akan nambah. Saya dengar suporter lain juga siap datang dengan jumlah
lebih banyak," katanya .</div>
<div align="justify">
Viking Malaysia,
kelompok suporter pendukung Persib Bandung, siap mengerahkan 400
anggotanya. Jumlah ini bertambah dari laga melawan Laos yang sekitar
200-an. Deni Mulyadi, coordinator Viking Malaysia, mengaku telah
berkoordinasi dengan kelompok suporter Bonek Malaysia serta suporter
dari Makassar dan Jakarta. </div>
<div align="justify">
"Kami sudah
koordinasi dengan beberapa suporter dari Malaysia. Kami yakin jumlah
suporter akan bertambah. Dari kemarin (lawan Laos, Red) sekitar tiga
ribuan lebih, sekarang menjadi dua kali lipatnya," ujarnya.</div>
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-65055929234239593232012-11-29T01:31:00.003-08:002012-11-29T01:31:49.802-08:00Pemain legendRIS DI DUNIA<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">Siapa yang tidak<span> </span>kenal
sosok raksasa mengagumkan ini, setiap insan basket pasti mengenalnya.
Ia salah satu pemain tersukses yang terkenal di dunia basket
profesional, yang juga pemain idola saya , Shaquille O'Neal, mengumumkan
pengunduran diri, Rabu 1 Juni 2011. Pemain yang sering disapa Shaq ini
bakal mengakhiri karier yang telah ia lakoni selama hampir dua dekade
dan membawa NBA lebih terkenal di luar Amerika Serikat.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 10pt;">Pemain
berusia 39 tahun tersebut mengumumkan pengunduran dirinya melalui
sebuah video yang diunggah ke situs media sosial Twitter. "Kami berhasil
melakukannya. 19 tahun. Saya ingin berterima kasih banyak kepada Anda.
Itu sebabnya saya pertama kali memberitahukan kepada Anda, saya akan
pensiun. Terima kasih, saya akan segera berbicara dengan Anda," tulis
Shaq dalam pesannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">(His announcement via Twitter: <a href="http://www.tout.com/m/9944wo" target="_blank"><span style="text-decoration: none;">http://www.tout.com/m/9944</span></a><a href="http://www.tout.com/m/9944wo" target="_blank"><span style="text-decoration: none;">wo</span></a></span></b><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;"> )</span></b></div>
</span><br style="color: black;" />
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">Dengan
tinggi tubuh 2,16 meter dan berat 147 kilogram, Shaq menjadi momok di
dunia basket. Ia sempat 10 kali menjadi peraih angka terbanyak melalui
tembakan in field berkat aksi dunknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">Shaq
rata-rata mengemas 23,7 poin dan 10,9 rebounds per pertandingan
sepanjang karier. Ia 15 kali masuk tim All-Star dan merupakan anggota
tim nasional Amerika Serikat yang menyabet emas pada Olimpiade Atlanta
1996.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">Ia telah mencetak 28.596 poin sepanjang kariernya, atau perolehan terbanyak kelima dalam sejarah NBA. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">Menanggapi
pensiunnya Shaq, bintang Miami Heats LeBron James menulis dalam akun
Twitter miliknya, "Karier menakjubkan dari Shaq Diesel!!"<a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">"Kekuatan yang paling mendominasi yang pernah ada di basket. Ia juga pria yang enak diajak bergaul. Selalu bergurau!!""</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">O'Neal
terjun ke NBA setelah direkrut Orlando Magic dari Louisiana State
University pada 1992. Setelah bergabung dengan Los Angeles Lakers dengan
status bebas agen pada 1996, Shaq menjadi langganan juara NBA bersama
Kobe Bryant. Shaq membawa Lakers menjuarai NBA tiga kali beruntun dari
musim 1999.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">Shaq dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Final NBA setiap kali Lakers menjuarai NBA. Ia pun menjadi Pemain Terbaik NBA pada 2000.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">Perseteruan
Shaq dengan Bryant terkait fokus serangan membuat Lakers menjual Shaq
ke Miami Heat pada 2004. Dua tahun kemudian, Shaq bersama Dwyane Wade
membawa Heat menjuarai NBA.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">Setelah itu, Shaq sempat membela Phoenix Suns dan Cleveland Cavaliers sebelum cedera membekapnya musim ini di Boston Celtics.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;">Selain
sebagai pemain, Shaq juga dikenal di dunia musik. Ia telah mengeluarkan
empat album rap. Ia juga tampil di beberapa film serta memiliki reality
shows bertajuk Shaq's Big Challenge serta Shaq Vs.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #111111; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #0000cc; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #111111; line-height: normal;">
<br />
</div>
</span></div>
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-27156143500563431572012-11-22T23:35:00.001-08:002012-11-22T23:35:44.084-08:00. Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
<b><a name='more'></a>B. Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket</b><br />
· Lapangan yang digunakan untuk permainan bola basket adalah
persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar
lapangan yaitu 14 meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan
basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.<br />
<br />
· Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang
dalam satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan
bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut
Umpire.<br />
<br />
· Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan
babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama
pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih
skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit.
Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.<br />
· Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket
adalah 75 cm - 78 cm. <br />
<br />
· Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola
dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus
kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.<br />
<br />
· Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter
sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan
pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam
adalah 0,45 meter.<br />
<br />
· Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah
2,75 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket
adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan
jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.<br />
<br />
· Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah
1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir
lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman
yaitu 3,60 meter.<br />
<br />
<br />
</span><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-49941966844681048672012-11-22T23:33:00.000-08:002012-11-22T23:33:51.241-08:00Lapangan Bola Basket<div style="color: black;">
<br />
<a name='more'></a>Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar
ukuran, yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/National_Basketball_Association" style="color: black;" title="National Basketball Association">National Basketball Association</a> dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Federasi_Bola_Basket_Internasional" title="Federasi Bola Basket Internasional">Federasi Bola Basket Internasional</a>. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.</div>
<div style="color: black;">
Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu
regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan
bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2
disebut Umpire.</div>
<div style="color: black;">
Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4
terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama
pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi
selisih <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skor&action=edit&redlink=1" title="Skor (halaman belum tersedia)">skor</a>. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.</div>
<div style="color: black;">
Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm
- 78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola
dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus
kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.</div>
<div style="color: black;">
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar
papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul
bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam
adalah 0,45 meter.</div>
<div style="color: black;">
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter.
Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah
0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan
jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.</div>
<div style="color: black;">
Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter
dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir
lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan
hukuman yaitu 3,60 meter.</div>
<div style="color: black;">
<span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Peraturan_permainan_bola_basket">Peraturan permainan bola basket</span></div>
<div style="color: black;">
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:</div>
<ul style="color: black;">
<li>Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.</li>
<li>Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau
kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan
(meninju).</li>
<li>Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain
harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi
diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.</li>
<li>Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lengan" title="Lengan">Lengan</a> atau anggota <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tubuh" title="Tubuh">tubuh</a> lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.</li>
<li>Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul,
atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama
terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran
kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga
keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelanggaran&action=edit&redlink=1" title="Pelanggaran (halaman belum tersedia)">pelanggaran</a>
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain
pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang
pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.</li>
<li>Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan
tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta
melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.</li>
<li>Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut,
maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya
(berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).</li>
<li>Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan
masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang
tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di
pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal
tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.</li>
<li>Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan
kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya.
Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka
wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola
diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila
ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan
berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda
pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan
pelanggaran.</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wasit" title="Wasit">Wasit</a>
berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran
berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi
pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam
aturan 5.</li>
<li>Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila
bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta
menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu
gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.</li>
<li>Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit</li>
<li>Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang <sup class="reference" id="cite_ref-tarig_1-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_basket#cite_note-tarig-1">[1]</a></sup></li>
</ul>
<h2 style="color: black;">
<span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Teknik_dasar_permainan_bola_basket">Teknik dasar permainan bola basket</span></h2>
<div style="color: black;">
Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok
besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan
melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat
pada bola. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ibu" title="Ibu">Ibu</a> jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuda" title="Kuda">kuda</a>-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.</div>
<div style="color: black;">
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam
penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan
terentang dan pergelangan tangan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rileks&action=edit&redlink=1" title="Rileks (halaman belum tersedia)">rileks</a>.
Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera
melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya
bola. Menangkap bola (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Catching_ball&action=edit&redlink=1" title="Catching ball (halaman belum tersedia)">catching ball</a>) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap bola di depan dada.</div>
<div style="color: black;">
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Over_head_pass&action=edit&redlink=1" title="Over head pass (halaman belum tersedia)">over head pass</a>), melempar bola dari dari depan dada (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chest_pass&action=edit&redlink=1" title="Chest pass (halaman belum tersedia)">chest pass</a>) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).</div>
<div style="color: black;">
Menggiring bola (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dribbling_ball&action=edit&redlink=1" title="Dribbling ball (halaman belum tersedia)">dribbling ball</a>)
adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan
memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak
ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola.
Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit
meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan.
Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua
cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi.
Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan
lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang
cepat ke daerah pertahanan lawan.</div>
<div style="color: black;">
<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pivot&action=edit&redlink=1" title="Pivot (halaman belum tersedia)">Pivot</a>
atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan
dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat
berputar 360 derajat </div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
dikutip dari wikipedia.com<span id="goog_2007525790"></span><span id="goog_2007525791"></span></div>
<div style="color: black;">
.</div>
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-32032781408899272142012-11-22T23:04:00.000-08:002012-11-22T23:31:04.658-08:00TEKNIK BOLA BASKET DI INDONESIA BESERTA SEJARHNYA ............WAJIB BACA <b><a name='more'></a>A. Sejarah</b><br />
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak
sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith,
seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan
tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat
Kristen) di Springfield,Massachusetts, beliau membuat suatu permainan di
ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswanya pada masa liburan
musim dingin di New England. Karena terinspirasi dari permainan yang
pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Dr. James Naismith menciptakan
permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada tanggal 15
Desember 1891.<br />
<br />
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu
keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang
tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah
keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswa
untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.<br />
<br />
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada
tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr.James Naismith. Basket adalah
sebutan yang diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun
menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik
ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi
pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara
bagian Amerika Serikat.<br />
<br />
Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada
dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah
peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis
sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai
berikut.<br />
<br />
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.<br />
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu
atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan
(meninju).<br />
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain
harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi
diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.<br />
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan
atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.<br />
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul
pemain lawan dengan cara disengaja. Pelanggaran pertama terhadap
peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan
diberi sangsi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang
tim nya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut
dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar
akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan.
Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.<br />
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan
tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta
melanggar hal-hal yang disebutkan pada point 5.<br />
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut,
maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya
(berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).<br />
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari
lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga
keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola
terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang,
maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.<br />
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan
kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya.
Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit
yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. pemain yang melempar bola
diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola. Apabila ia memegang lebih
lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila
salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka
wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.<br />
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan
mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila
terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk
memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai
dengan yang tercantum dalam aturan 5.<br />
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila
bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta
menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu
gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.<br />
12. Waktu pertandingan adalah 4 babak masing-masing 10 menit<br />
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.<br />
<br />
<br />
<b>B. Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket</b><br />
· Lapangan yang digunakan untuk permainan bola basket adalah persegi
panjang dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar
lapangan yaitu 14 meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam
lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.<br />
<br />
· Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu
regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan
bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2
disebut Umpire.<br />
<br />
· Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4
terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama
pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi
selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat
selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.<br />
· Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm. <br />
<br />
· Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan
dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali
pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.<br />
<br />
· Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar
papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul
bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam
adalah 0,45 meter.<br />
<br />
· Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter.
Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah
0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan
jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.<br />
<br />
· Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80
meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir
lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan
hukuman yaitu 3,60 meter.<br />
<br />
<b>C. Peraturan Permainan Bola Basket</b><br />
Peraturan Permainan Bola Basket<br />
Aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh pemain dalam permainan Bola Basket adalah sebagai berikut :<br />
<br />
· Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.<br />
· Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu
atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan
(meninju).<br />
· Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain
harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi
diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.<br />
· Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan
atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.<br />
· Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul,
atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran
pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan,
pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain
pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan,
maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain
sepanjang pertandingan. Dan pada masa ini, pergantian pemain tidak
diperbolehkan.<br />
· Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut,
maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya
(berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).<br />
· Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari
lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga
keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola
terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang,
maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.<br />
· Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan
kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya.
Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka
wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. <br />
· Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat
jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi
pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan
diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang
tercantum diatas.<br />
· Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam
genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka
kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal
yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah
peringatan pelanggaran.<br />
· Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila
bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta
menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu
gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.<br />
· Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit<br />
· Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang <br />
<br />
<b>D. Teknik Dasar Permainan Bola Basket</b><br />
<br />
Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar.
Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di
samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola.
Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang
menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan
salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut
rileks.<br />
<br />
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam
penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan
terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua
telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke
belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching
ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala
dan menangkap bola di depan dada.<br />
<br />
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola
dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada
(chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam
permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce
pass).<br />
<br />
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke
depan. Caranya yaitu dengan memantulkan bola beberapa kali ke lantai
dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel
pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik
tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti
dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan
bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah
dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk
melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan
untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.<br />
<br />
<b>Crossover</b><br />
Crissover merupakan cara dribble dengan cara memantulkan bola dari
tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya. biasanya teknik sudah
banyak di improvisasi dengan cara memantulkan bola di antara celah kaki
(kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau
belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal
Crawford - Atlanta Hawks)<br />
<br />
<b>Lay-up</b><br />
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan
dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga
dengan tembakan melayang.<br />
<br />
<b>Pivot</b><br />
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan
lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain
dapat berputar 360 derajat.<br />
<br />
<b>Shooting</b><br />
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring
basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta
shooting dengan satu tangan.<br />
<br />
<b>E. Teknik Pro Permainan Bola Basket</b><br />
<br />
<b>Slamdunk</b><br />
Slamdunk merupakan Teknik yang paling populer, yaitu hanya memasukan
bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring basket.
walaupun kelihatannya sangat mudah, akan tetapi bagi kebanyakan orang
dengan tinggi 171 cm sepertinya teknik ini hampir mustahil untuk
dilakukan karena lompatannya tidak cukup tinggi<br />
<br />
<b>Fade Away</b><br />
Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan
shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini
agak sulit dilakukan untuk pemain amatir yang baru belajar basket. Bila
keseimbangan badan tidak terjaga maka pemain akan terpelanting dan
jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik tersebut yaitu
Michael Jordan dan Kobe Bryant.<br />
<br />
<b>Hook Shoot</b><br />
Hook adalah tehnik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang
yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan
satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain bisa
agak jauh, tehnik ini sering dipakai oleh para pemain basket
professional dengan keakuratan bisa mencapai 80%.<br />
<br />
<b>Jump Shoot</b><br />
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang mumpuni.<br />
<br />
<b>F. Perkembangan Bola Basket di Indonesia</b><br />
<br />
Permainan basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali
diperkenalkan oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah
diciptakannya gerakan slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk
memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke dalam keranjang yang
bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan luar biasa.<br />
<br />
<b>G. Lahirnya Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia</b><br />
Ada beberapa informasi mengatakan masuknya basket bersamaan dengan
kedatangan pedagang dari Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak
1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien
dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. Mereka yang berdagang ke
Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari
Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern.<br />
<br />
Informasi ini diperkuat fakta menjelang awal kemerdekaan, klub-klub
bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung,
Semarang, D.I.Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari
sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang
pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan
nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik
pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu,
tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan
Jepang).<br />
<br />
Pada tahun 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di
Solo, bola basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan. Hal ini membuktikan bahwa basket dengan cepat
memasyarakat dan secara resmi diakui oleh Negara. Tiga tahun kemudian,
Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian
menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk
membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan
kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, maka dibentuk Persatuan
Bola Basket Seluruh Indonesia pada 1955, yang disingkat Perbasi.<br />
<br />
<b>G. Liga Bola Basket Nasional Indonesia</b><br />
Liga Bola Basket Nasional Indonesia (nama resmi: National Basketball
League Indonesia, disingkat NBL Indonesia) adalah liga bola basket
tertinggi yang dikelola secara profesional di Indonesia, diikuti oleh 10
klub peserta dari seluruh Indonesia. NBL Indonesia dikelola oleh DBL
Indonesia dan diatur oleh Perbasi. Liga ini dimulai pada tahun 2003
dengan nama Indonesian Basketball League (IBL). Pada tahun 2010, Perbasi
menunjuk DBL Indonesia untuk menangani kompetisi ini dan mengubah
namanya menjadi NBL Indonesia<br />
<br />
<b>Sejarah NBL</b><br />
Bola basket memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Tercatat
sejak tahun 1930-an, walau belum resmi menjadi sebuah negara yang
merdeka, beberapa kota di Indonesia telah memiliki klub-klub lokalnya
sendiri. Walaupun belum memiliki induk olahraga nasional, pada saat
penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional pertama yang diadakan di Solo
pada tahun 1948, bola basket telah menjadi salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan dan mendapat sambutan cukup meriah baik dari segi
peserta maupun penonton.<br />
<br />
Tiga tahun setelah itu, pada tanggal 23 Oktober 1951, Persatuan
Basketball Seluruh Indonesia lahir, dan kemudian berganti nama menjadi
Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) di tahun 1955.
Mengikuti hasil keputusan Kongres ke VIII pada tahun 1981, Perbasi
akhirnya menyelenggarakan sebuah kompetisi antar klub-klub basket di
Indonesia yang merupakan kompetisi tertinggi yang diikuti oleh klub-klub
besar yang berasal dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.<br />
<br />
Tanggal 3 April 1982 adalah tanggal bersejarah bagi dunia basket di
Indonesia. Pada hari itu, pertandingan antara klub Rajawali Jakarta
menghadapi Semangat Sinar Surya Yogyakarta menandai dimulainya Kompetisi
Bola Basket Utama (Kobatama) yang pertama sekaligus langkah awal
sejarah panjang kompetisi klub-klub papan atas di Indonesia. Indonesia
Muda Jakarta mencatatkan diri sebagai klub pertama yang meraih gelar
bergengsi Juara Kobatama.<br />
<br />
Setelah bergulir selama 20 tahun, Kobatama mendapatkan kesempatan untuk
berjalan lebih mandiri. Tahun 2003, Kobatama “terlahir kembali” dengan
nama Indonesian Basketball League (IBL) dan diikuti oleh 10 tim papan
atas di Indonesia.<br />
Aspac Jakarta berhasil menjadi peraih gelar juara yang pertama sejak
Kobatama berganti menjadi IBL di tahun 2003. Pada tahun 2004, Satria
Muda muncul sebagai kekuatan baru menyingkirkan Aspac pada grand final
dan tampil menjadi juara. Aspac kembali merebut gelar kampiun di tahun
2005. Tahun-tahun selanjutnya (2006-2009) menjadi milik Satria Muda
Jakarta.<br />
<br />
Selain kompetisi reguler tahunan, IBL juga menggelar Turnamen IBL Cup
pada setiap awal atau akhir musim kompetisi. Pada tahun 2009 lalu,
Satria Muda Jakarta mengalahkan Pelita Jaya Jakarta di final yang
diadakan di GOR C-Tra Arena Bandung. Pada tahun 2008, Garuda Bandung
berhasil mencuri gelar juara Turnamen IBL Cup yang sebelumnya, pada
tahun 2006 dan 2007 juga menjadi milik Satria Muda. Sayangnya,
perkembangan IBL tidak berjalan sesuai harapan. Setelah berkali-kali
ganti promotor, liga itu terancam bubar di penghujung 2009. Seluruh
perwakilan klub peserta pun meminta kepada PT DBL Indonesia untuk tampil
sebagai pengelola. Sebelumnya, DBL Indonesia dianggap sukses mengelola
Development Basketball League (DBL), liga basket pelajar terbesar di
Indonesia, yang pada 2010 telah merambah 21 kota di Indonesia, diikuti
sekitar 25.000 pemain dan ofisial.<br />
Untuk mengembalikan lagi pamor liga profesional ini, re-branding tak terelakkan. Mulai 2010, IBL berubah nama menjadi <a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">National Basketball League</a>
(NBL) Indonesia. Sejumlah perubahan pun dilakukan, mencoba meningkatkan
lagi jumlah pertandingan, mendekatkan lagi liga ini dengan
penggemarnya. Dengan NBL, Indonesia pun punya harapan baru, semangat
baru.<br />
<br />
<b>Klub </b><br />
· Aspac<br />
· Bimasakti<br />
· Citra Satria<br />
· CLS Knights<br />
· Garuda<br />
· Muba Hangtuah<br />
· Pelita Jaya<br />
· Satria Muda<br />
· Satya Wacana Angsapura<br />
· Stadium Bhinneka<br />
<br />
<b>H. National Basketball Association</b><br />
<a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html"><i><b>National Basketball Association</b></i></a> atau dikenal dengan singkatan <a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html"><i><b>NBA</b></i></a>
adalah liga bola basket pria di Amerika Serikat dan merupakan liga
basket paling bergengsi di dunia. NBA didirikan di New York City pada 6
Juni 1946 dengan nama Basketball Association of America (BAA).Pada saat
ini, di kompetisi NBA terdapat 30 klub yang masing-masing berpusat di
satu kota, kecuali Los Angeles yang mempunyai dua tim, yaitu Los Angeles
Lakers dan Los Angeles Clippers<br />
<br />
NBA mengenal sistem Salary Cap, yaitu sistem dimana maksimal biaya yang
dipakai sebuah tim NBA untuk satu pemainnya. Salary Cap ini cenderung
naik tiap tahun hingga pada akhir musim 2008/09. Contohnya, musim
2006/07, salary cap-nya adalah 53,135 juta dolar AS, dan musim 2007/08
mencapai 55,63 juta dolar AS dan pada musim 2008/09, salary cap-nya
ditetapkan pada angka 58,68 juta dolar AS. Namun pada musim 2009/10,
salary cap kali ini turun menjadi 57,7 juta dolas AS karena krisis
ekonomi 2008. NBA juga mempunyai peraturan berpakaian ketika datang
bermain NBA dan pulang dari pertandingan NBA. Peraturan ini dinamakan
NBA Dress Code.<br />
<br />
Saat ini dikenal ada 4 "dinasti" yang pernah berjaya di pentas NBA
karena sukses mendominasi dalam musim-musim tersebut. Keempat tim itu
antara lain Boston Celtics(1957-1968), <a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Chicago Bulls</a> (1990-1998), <a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">LA Lakers</a> (1980-1988), dan San Antonio Spurs (1999-sekarang).<br />
Kota Toronto adalah satu-satunya kota di luar negara Amerika Serikat
yang secara reguler menyelengarakan pertandingan NBA, dikarenakan tim
Toronto Raptors bermarkas di kota itu. Toronto Raptors juga merupakan
tim NBA satu-satunya yang berasal dari luar Amerika Serikat.<br />
<br />
<b>Sistem Peraturan NBA</b><br />
NBA mengadakan kompetisi setiap tahunnya dengan sistem Season dan
Playoffs, pada sistem Season setiap klub bertanding 82 kali melawan
klub-klub lain dan 16 klub (8 dari wilayah timur dan 8 dari wilayah
barat) yang mempunyai rekor terbaik berhak untuk lanjut ke babak
Playoffs. Dalam babak Playoffs, 8 tim dari setiap wilayah akan diadu
dengan format, tim ke-1 (yang terbaik di wilayah) melawan tim ke-8
(urutan 8 di wilayah, tim ke-2 melawan tim ke-7, tim ke-3 melawan tim
ke-6 dan tim ke-5 melawan tim ke-4). Tim dengan rekor menang-kalah lebih
baik di Season akan diberikan keuntungan bermain menjadi tuan rumah
lebih banyak di babak Playoffs.<br />
Pada Playoffs sistem yang digunakan pada babak pertama adalah
"best-of-five"(siapa yang menang 3x duluan dari total 5 pertandingan),
dan babak selanjutnya sampai Final adalah "best-of-seven" (siapa yang
menang 4x duluan dari total 7 pertandingan).<br />
<br />
<b>Pembagian Wilayah, Divisi dan Klub</b><br />
Ke-30 tim ini dibagi menjadi dua wilayah (barat dan timur), di mana
masing-masing terdiri dari tiga divisi. Berikut adalah pembagian tim
menurut wilayah dan divisi untuk saat ini:<br />
<br />
<b>1. Wilayah Barat</b><br />
Divisi Barat Laut :<br />
· Denver Nuggets<br />
· Minnesota Timberwolves<br />
· Oklahoma City Thunder<br />
· Portland Trail Blazers<br />
· <a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Utah Jazz</a><br />
Divisi Pasifik :<br />
· Golden State Warriors<br />
· Los Angeles Clippers<br />
· Los Angeles Lakers<br />
· Phoenix Suns<br />
· Sacramento Kings<br />
Divisi Barat Daya :<br />
· Dallas Mavericks<br />
· Houston Rockets<br />
· Memphis Grizzlies<br />
· New Orleans Hornets<br />
· San Antonio Spurs<br />
<br />
2. Wilayah Timur<br />
<br />
Divisi Atlantik :<br />
· Boston Celtics<br />
· New Jersey Nets<br />
· New York Knicks<br />
· Philadelphia 76ers<br />
· Toronto Raptors<br />
<br />
Divisi Tengah :<br />
· Chicago Bulls<br />
· Cleveland Cavaliers<br />
· Detroit Pistons<br />
· Indiana Pacers<br />
· Milwaukee Bucks<br />
<br />
Divisi Tenggara :<br />
· Atlanta Hawks<br />
· Charlotte Bobcats<br />
· Miami Heat<br />
· Orlando Magic<br />
· Washington Wizards<br />
<br />
<b>Dream Team</b><br />
<a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Dream Team</a>
adalah sebuah tim yang dibuat oleh NBA untuk mengikuti olahraga bola
basket internasional yang diselenggarakan untuk mewakili negara Amerika
Serikat, seperti Olimpiade atau kejuaraan bola basket sedunia yang
diselenggarakan oleh FIBA.<br />
<br />
<b>Draft Pick</b><br />
Draft Pick adalah sebutan untuk perekrutan pemain baru ke <a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-%20%20olahraga-bola-basket.html">NBA</a>
oleh klub-klub NBA yang diadakan setiap tahun sebelum kompetisi NBA
dimulai. Draft perekrutan itu cuma diadakan sekali pada suatu waktu dan
tempat yang telah ditetapkan. Pemain muda berbakat itu bisa direkrut
dari Liga Basket NCAA (Liga Bola Basket Mahasiswa Amerika), street
basketball (pemain basket jalanan), atau pemain asing dari luar Amerika.
Untuk menghindari konflik perebutan yang sama akan pemain baru yang
berbakat, maka NBA menetapkan peraturan "pemilihan secara bergilir satu
per satu berdasar urut nomor".<br />
Beberapa klub dengan rekor menang-kalah paling buruk pada kompetisi
tahun sebelumnya maka klub itu diberikan kesempatan untuk memilih pemain
muda berbakat dari liga-liga tersebut paling pertama. Nomor urutan
pemilihan diundi oleh liga. Hal ini bertujuan agar klub-klub dengan
rekor menang-kalah yang buruk akan menjadi lebih baik pada kompetisi
tahun berikutnya.<br />
<br />
<a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html"><b>NBA All-Star Game</b></a><br />
Sebuah event yang diadakan setiap tahunnya dimana 12 pemain terbaik dari
tim NBA wilayah timur melawan 12 pemain terbaik dari tim NBA wilayah
barat. Selain pertandingan utama, ada juga pertandingan tambahan lainnya
seperti kontes slamdunk, kontes tembakan 3 angka, rookie all-star,
million dollar shoot, dll. Yang menjadi 5 pemain inti dari setiap
wilayah adalah pemain yang mendapat suara terbanyak dalam voting yang
diadakan NBA melalui internet lewat situs resmi NBA dan juga pada
tempat-tempat umum di Amerika Serikat.<br />
<br />
<b>Hall of Fame Club</b><br />
Ditujukan untuk pemain-pemain basket yang telah menyumbang banyak
prestasi kepada klubnya (seperti membawa klubnya menjuarai liga NBA dan
saat itu menjadi yang terbaik di klubnya). Pemain itu akan masuk ke
dalam "Hall of Fame" klub itu dimana kostum dia akan digantung diatas
stadium klub tersebut untuk dikenang. Terkadang pula nomor sang pemain
itu tidak pernah dipakai lagi di timnya.<br />
<br />
<b>NBA D-League</b><br />
NBA D-League ( singkatan dari <a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">NBA Development League</a>
) adalah kompetisi yang dibuat pada tahun 2001 dengan anggota asli
berjumlah 8 tim. Banyak pemain yang dari NBA Draft Pick (yang masih
kurang berpengalaman) maupun berstatus waiver (buangan) bermain di liga
ini. Musim 2008/09 bakal ada 16 tim yang berkompetisi. Tiap tim
mempunyai afiliasi dengan tim-tim yang berlaga di NBA, minimal 1 tim.
Juara bertahan NBA D-League adalah Idaho Stampede yang mengalahkan
Austin Toros dalam sistem best of three.<br />
<br />
<b>NBA Summer League</b><br />
NBA Summer League atau dikenal dengan Vegas Summer League, adalah sebuah
kompetisi yang dilaksanakan sesudah NBA Draft Pick. Tiap tim terdiri
dari para pemain yang berada di liga NBA yang baru bermain tidak lebih
dari 3 tahun dan para pemain yang baru diambil dari Draft Pick.
Peraturan dalam liga ini diatur dengan mengikuti peraturan liga NBA,
kecuali peraturan foul out. Jika di NBA pemain bakal di foul out jika
sudah mencapai enam pelanggaran, maka di kompetisi ini, pemain di-foul
out jika sudah mencapai sepuluh pelanggaran.<br />
Summer League ini merupakan salah satu dari beberapa Summer Pro League
di Amerika Serikat, diantaranya adalah Orlando Pro Summer League
(dijalankan oleh Orlando Magic) dan Rocky Mountain Revue (dijalankan
oleh Utah Jazz).<br />
<br />
<b>I . Macam-macam Istilah Yang Digunakan Dalam Olahraga Bola Basket</b><br />
<br />
<b>Dribble</b><br />
membawa bola dengan cara memantulkan ke tanah<br />
<br />
<b>Shot</b><br />
menembak ke ring dengan cara melemparkan bola. Untuk hasil yang bagus, arah bola sebaiknya mementuk kurva parabolik<br />
<br />
<b>Shot Clock</b><br />
Waktu menyerang sebelum bola menyentuh ring. NBA : 24 detik, FIBA 30 detik<br />
<br />
<b>Rebound</b><br />
mengambil bola pantul hasil tembakan yang tidak masuk<br />
<br />
<b>Block Shot</b><br />
melakukan blok terhadap tembakan lawan<br />
<br />
<b>Steal</b><br />
mencuri bola dari lawan saat dribble<br />
<br />
<b>Intercept</b><br />
mencuri bola dari lawan dengan cara memotong passing lawan<br />
<br />
<b>Passing</b><br />
mengoper bola ke rekan satu tim<br />
<br />
<b>Foul</b><br />
pelanggaran<br />
<br />
<b>Team Foul</b><br />
jumlah pelanggaran dalam satu team per babak nya. Otomatis akan diberikan free throw ke lawan apabila sudah mencapai 5<br />
<br />
<b>Foul Out</b><br />
Foul Out adalah Kartu merah dalam permainan basket, diberikan setelah seorang pemain melakukan 5 kali foul<br />
<br />
<b>Free Throw</b><br />
Free Throw adalah Tembakan bebas akibat pelanggaran yang dilakukan
pemain lawan. Free throw diberikan apabila yang dilanggar dalam posisi
akan melakukan shot atau sudah team foul<br />
<br />
<b>Three Seconds Violation</b><br />
Three Seconds Violation adalah Pelanggaran yang diberikan apabila
seorang pemain berada di area tembakan bebas (key area) selama 3 detik<br />
<br />
<b>Back Ball / Back Court</b><br />
Back Ball arau Back Court adalah Pelanggaran karena pemain yang membawa
bola kembali ke daerah pertahanan setelah melewati garis tengah<br />
<br />
<b>Back Door</b><br />
Back Door adalah Strategi menyerang dengan cara membalik badan ke arah yang berlawanan untuk menghindari penjagaan lawan.<br />
<br />
<b>Pick and Roll</b><br />
Pick and Roll adalah Strategi menyerang 2 orang dengan cara 1 orang
melakukan blok, menghalangi pergerakan lawan yang menjaga rekannya yang
membawa bola, sehingga dapat bebas berlari. Setalah itu orang tadi
berputar (roll)<br />
<br />
<b>Man to man marking</b><br />
Strategi bertahan 1 lawan 1<br />
<br />
<b>Zone Defense</b><br />
Pertahanan sistem area, ada model 2-1-2, 1-2-2, 1-3-1, 2-3, 3-2<br />
<br />
<b>Full press defense</b><br />
Pertahanan 1 lawan 1, dimulai dari garis pertahanan lawan<br />
<br />
<b>Travelling atau Walking</b><br />
Pelanggaran karena membawa bola tidak di dribble, lebih dari 2 langkah<br />
<br />
<b>Double</b><br />
Double adalah Pelanggaran karena setelah berhenti mend dribble, melakukan dribble lagi.<br />
<br />
<b>Rebound</b><br />
Rebound adalah suatu istilah dalam permainan bola basket dimana seorang
pemain menangkap atau mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk
yang ditembakkan oleh pemain lain. Pebasket yang melakukan Rebound
kebanyakan adalah yang berada posisi Center (tengah) dan Power Forward.
Karena rebound lebih efektif untuk orang yang bertubuh lebih tinggi dan
yang lebih dekat dengan ring basket.<br />
<br />
Rebound terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: Offensive Rebound dan Defensive
Rebound. Offensive Rebound terjadi jika pemain mendapatkan bola pantul
yang tidak masuk yang ditembak oleh teman, sedangkan Defensive Rebound
terjadi jika pemain mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk
yang ditembak oleh pihak lawan. Biasanya Defensive Rebound lebih banyak
dibanding Offensive Rebound dalam suatu pertandingan dikarenakan
pebasket itu lebih dekat dengan ring basket dibanding pihak lawan.<br />
Keseluruhan jumlah rebound dalam satu tim selama satu pertandingan
disebut Team Rebound, dan rata-rata jumlah rebound yang dilakukan
seorang pemain setiap pertandingan disebut RPG (Rebound Per Game).<br />
<br />
Beberapa orang yang terkenal dalam melakukan rebound (NBA) :<br />
<br />
· Wilt Chamberlain; memimpin perolehan rebound di NBA pada 11 musim
berbeda. Jumlah total rebound pada musim regular adalah 23.924,
rata-rata rebound per pertandingan adalah 22,9.<br />
· Dennis Rodman; memimpin rata-rata rebound pada musim 1991-1992 dengan angka 18,7 per pertandingan.<br />
· Bill Russell; pemain pertama di NBA yang berhasil membuat rata-rata rebound diatas angka 20,0 dalam satu musim.<br />
· Bob Pettit; membuat rata-rata 20,3 rebound per pertandingan pada musim 1960-1961<br />
· Moses Malone<br />
· Jerry Lucas<br />
· Nate Thurmond<br />
<br />
<b>Assist</b><br />
Assist adalah suatu istilah dalam permainan bola basket dimana seorang
pemain mengoper bola kepada temannya, dan pemain yang mendapat bola
operan dari temannya itu tanpa men-dribble (memantulkan bola ke tanah)
langsung melempar atau memasukkan bola kedalam jaring basket (bola yang
tidak masuk tidak dihitung). Orang yang mengoper bola kepada temannya
itu berarti sedang melakukan assist, atau bisa juga disebut tukang
assist bola. Assist biasa dilakukan oleh pemain dengan posisi Guard
(penjaga) kepada pemain posisi lainnya, karena mereka lebih banyak
menguasai atau men-dribble bola dan menjalankan strategi tim pada
pertandingan. Assist dibagi dua yaitu; Assist pantul dan Assist
langsung. Assist pantul berarti operan bolanya ke teman dengan cara
memantulkan ke tanah, sedang Assist langsung berarti tanpa memantulkan
bola. Sekilas Assist dan operan memang mirip, hanya saja Assist
berhubungan dengan lemparan bola masuk tanpa dribble.<br />
<br />
Pemain NBA yang terkenal dalam melakukan assist yaitu:<br />
· John Stockton; memimpin jumlah assist dalam sejarah NBA dengan total 15.806<br />
· Magic Johnson<br />
· Oscar Robertson<br />
· Bob Cousy<br />
<br />
<b>Blok</b><br />
Blok dalam basket adalah suatu istilah dimana seorang pemain bertahan
melakukan lompatan dan berhasil menghalang/menahan bola yang sedang
dilempar oleh pihak lawan atau penyerang, sehingga bola tidak berhasil
melaju dan masuk kedalam ring. Pemain bertahan tidak diperbolehkan
menyentuh tangan pihak lawan yang sedang melempar bola, jika tersentuh
maka akan terjadi pelanggaran. Blok dapat dilakukan dengan satu tangan
ataupun kedua tangan. Beberapa pebasket yang terkenal akan blok-nya
adalah Dikembe Mutombo, Shaquille O`Neil, Alonzo Mourning, Ben Wallace,
Bill Russell, Wilt Chamberlain, Kareem Abdul-Jabbar, Mark Eaton, Manute
Bol, Hakeem Olajuwon, dan David Robinson<br />
<br />
<b>Rekor blok di NBA :</b><br />
Blok terbanyak dalam 1 permainan: Elmore Smith (17)<br />
Blok terbanyak dalam 1 musim: Mark Eaton (456)<br />
Blok terbanyak dalam karirnya: Hakeem Olajuwon (3.830)<br />
<br />
<b>Steal</b><br />
Steal dalam basket adalah suatu istilah dimana seorang pemain bertahan
berhasil merebut bola yang sedang dipegang, dioper atau didribble pihak
lawan, tetapi tidak menyentuh tangan lawan atau akan dinyatakan sebagai
pelanggaran. Posisi pebasket yang paling sering melakukan steal adalah
Small Forward. Beberapa pebasket yang terkenal akan kemampuan stealnya
di NBA adalah Scottie Pippen, Robert Horry, Michael Jordan, Magic
Johnson, John Stockton, dan Allen Iverson<br />
<br />
<b>Slamdunk</b><br />
Slam dunk (atau biasa hanya disebut Dunk) adalah suatu gaya didalam
permainan olahraga bola basket, seorang pemain berusaha memasukkan bola
ke dalam keranjang dimana muka telapak tangan menyentuh besi pada ring
basket (satu atau dua tangan) setelah bola melewati tinggi dari ring
besi basket.<br />
<br />
<b>Jenis-jenis Slam dunk:</b><br />
· Walking in the air; atau biasa hanya disebut “air”; suatu teknik
dunk dengan melompat jauh dan tinggi, sehingga sepintas terlihat seperti
sedang berjalan diudara.<br />
<br />
· Ally-ops; suatu jenis dunk dimana teman satu tim mengoper bola
kepada seorang pemain yang sedang melompat. Disaat melompat, pemain itu
menangkap bola operan temannya dan langsung melakukan Slam dunk.<br />
<br />
· 360 degree dunk; suatu dunk yang dilakukan dengan memutar badan sebanyak 360 derajat<br />
· Tip dunk; suatu jenis dunk dimana teman satu tim melempar bola
tetapi tidak masuk, dan kemudian pemain melompat dan menangkap bola
pantul (rebound) yang tidak masuk itu yang disambung dengan Slam dunk
sebelum kaki turun menginjak tanah.<br />
<br />
· Back-dunk; dunk ini dilakukan dengan badan menghadap kebelakang<br />
<br />
· Cross over dunk; suatu jenis dunk aksi, tangan yang satu mengoper
bola ke tangan yang lain melewati selangkang kaki dan kemudian melakukan
dunk.<br />
<br />
<b>J. Tambahan</b><br />
<br />
<b>Daftar harga Sepatu Basket :</b><br />
<br />
Dalam Negeri :<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Yonex</a> White Gold</b> Harga:Rp 290.000<br />
<br />
<b>Reebok White Blue</b> Harga:Rp 240.000<br />
<br />
<b>Reebok White Silver</b> Harga:Rp 240.000<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Reebok</a> White Pink</b> Harga:Rp 240.000<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Adidas</a> White Blue</b> Harga:Rp 200.000<br />
<br />
<b>Head White</b> Harga:Rp 230.000<br />
<br />
<b>Nike White Blue</b> Harga:Rp 220.000<br />
<br />
<b>Nike White Red</b> Harga:Rp 220.000<br />
<br />
<b>Nike Gray</b> Harga:Rp 220.000<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Mizuno</a> White Blue</b> Harga:Rp 230.000<br />
<br />
<b>Reebok Black</b> Harga:Rp 240.000<br />
<br />
Produk Impor :<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Nike Hyperdunk 2010</a> Men's basket ball shoes</b> Harga: $125<br />
<br />
<b>Nike Hyperdunk 2010 (Team) Men's <a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">basket ball shoes</a></b> Harga: $125<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Nike Zoom Kobe</a> V (Team) Men's</b> Harga: $130<br />
<br />
<b>Nike Zoom HyperFuse Low Men's</b> Harga: $90<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Nike Zoom HyperFuse</a> Low (Hollywood) Men's</b> Harga: $90<br />
<br />
<b>Nike Zoom HyperFuse Low (East LA) Men's</b> Harga: $90<br />
<br />
<b>Nike Zoom LeBron Soldier IV (Team) Men's</b> Harga: $110<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Nike Huarache</a> 2K4iD Men's</b> Harga: $165<br />
<br />
<b>Nike Zoom Kobe VI iD Men's</b> Harga: $165<br />
<br />
<b>Nike Zoom KD III iD Men's</b> Harga: $135<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Nike Shox Pro</a> (Team) Men's</b> Harga: $110<br />
<br />
<b><a href="http://arashikensho.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-olahraga-bola-basket.html">Nike LeBron AirMax</a> 8 V2 Men's</b> Harga: $160<br />
<br />
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-30757497342880806382012-11-07T00:17:00.001-08:002012-11-27T23:51:37.996-08:00Sejarah Basket Youu Know !<div style="color: black; text-align: justify;">
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5905805936890961804" title="James Naismith">James Naismith</a>, seorang guru Olahraga asal <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5905805936890961804" title="Kanada">Kanada</a>
yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional
di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5905805936890961804" title="Massachusetts">Massachusetts</a>, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5905805936890961804" title="New England">New England</a>.
Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai
bola basket pada 15 Desember 1891.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="color: black; text-align: justify;">
Menurut cerita, setelah menolak beberapa <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5905805936890961804" title="Gagasan">gagasan</a>
karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di
gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan
dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang
olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan
ciptaannya itu.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5905805936890961804" title="20 Januari">20 Januari</a> <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5905805936890961804" title="1892">1892</a>
di tempat kerja Dr.James Naismith. Basket adalah sebutan yang diucapkan
oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun segera terkenal di
seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh
cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun
dilaksanakan di seluruh kota-kota <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5905805936890961804" title="Negara">negara</a> bagian Amerika Serikat.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Pada awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada
dribble, sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah
peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis
sendiri oleh James Naismith.<br />
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/20992399/enurutUmurdanJenisKelaminpadaPertengahanTahun2006.docx" target="_blank">Download Jumlah Penduduk Indoneia </a></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_basket</div>
<h2 style="color: black; font-weight: normal; text-align: justify;">
<span class="mw-headline" id="Lapangan.2C_waktu.2C_dan_jumlah_pemain_bola_basket"><br /></span></h2>
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-11069076683092269952012-11-06T04:43:00.001-08:002012-11-07T00:17:45.776-08:00foto DBL<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4GpPErzBQXMkZIB89mdBgo3099JGCjkTJ6DjkSvU5HSwNmX65Q08ArBk2lAH8LVT91NHGWbPpoRNB-f4Rwamng2FHtanggW1oOWzpUNNuqwdkqipDmqfd17HqoPbRgnd_U142QO2xdrI/s1600/DBL+HONDA.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4GpPErzBQXMkZIB89mdBgo3099JGCjkTJ6DjkSvU5HSwNmX65Q08ArBk2lAH8LVT91NHGWbPpoRNB-f4Rwamng2FHtanggW1oOWzpUNNuqwdkqipDmqfd17HqoPbRgnd_U142QO2xdrI/s1600/DBL+HONDA.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
ridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905805936890961804.post-37321966709975945222012-11-05T21:18:00.002-08:002012-11-07T00:18:58.729-08:00Kenalin, Anne Ridwan Azzainhay guys Aku Ridwan azzain....aku adalah seorang pemain basket ball dari club SMASE .<br />
<a name='more'></a><br />
aku orangnya tinggi,kurus,hitam, pokoknya jelek deeh hahaha. saya makan sehari bisa 5 kali tetapi anehnya gak gemuk gemuk ..masih ajah kayak biting ,..,tetapi apapun yang di berikan oleh Allah swt harus kita syukuri kan :D .<br />
selain berbasket aku juga suka mengaji, rajin sholat ,nurut sama orang tua...kadang tingkah lakuku seperti anak kecil tetapi kadang juga seperti orang dewasa.tergantung suasana dan k0ndisi yang saya alami.. <br />
prinsip saya adalah "jika ada orang yang baik padaku,percayalah aku akan lebih baik dari orang itu, dan jika ada orang yang jahatin aku ,tenang ajah gak aku lebih jahatin, tetapi aku balas dengan senyum termanisku kepadanya .dan yang pantas membalas hanyalah allah semata" . KATA GURU NGAJIKU "akhlak haruz lebih tinggi derajatnya dari pada ilmumu" tetapi KATA COACH BASKETKU "lebih baik menjadi pemain cadangan dari pada lelaki cadangan" wAaaaaaaaaaaa apa hubungannya tuh.. :D<br />
sekilas perkenalan singkat dari saya guys,, trimakasih yang udah mau baca :Dridwan azzainhttp://www.blogger.com/profile/12036699303008516537noreply@blogger.com1